Titiek Soeharto Sekarang Partai Apa

Titiek Soeharto Sekarang Partai Apa

Komisi Pemilihan Umum (KPU) terus memperbarui data penghitungan suara pemilihan calon anggota legislatif (Pileg) 2024. Berikut update terkini 10 besar caleg dari dapil DIY.

Dilihat detikJogja di laman pemilu2024.kpu.go.id pada Jumat (16/2/2024) pukul 16.20 WIB, perhitungan suara sementara DPR RI mencapai 3.185 dari 11.932 TPS se-Jogja atau 26,69 % hingga pukul 14.32 WIB.

Berdasarkan hasil penghitungan langsung KPU sementara itu, perolehan suara tertinggi dari semua caleg DPR RI dapil Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diraup My Esti Wijayati dengan 72.133 suara. Esti merupakan caleg DPR RI dapil DIY dari PDIP.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian di posisi kedua ada putri keempat Presiden ke-2 RI Soeharto, Siti Hediati Soeharto atau Titiek Soeharto. Titiek Soeharto yang maju dari Partai Gerindra itu mendapatkan 42.800 suara.

Di antara daftar 10 besar itu, ada nama anggota DPR RI periode sebelumnya yakni MY Esti Wijayati, Ketua DPD Golkar DIY Gandung Pardiman, dan Bendahara Umum PAN Totok Daryanto. Lalu ada pula nama Bupati Sleman periode 2010-2021 Sri Purnomo dan Wakil Ketua DPRD DIY Huda Tri Yudiana yang ikut meramaikan kontestasi.

Berikut 10 besar perolehan suara caleg DPR RI dapil DIY:

Sebagai informasi, hasil yang ditampilkan KPU ini bukan hasil akhir Pemilu 2024. KPU menyatakan publikasi form model C/D hasil adalah hasil penghitungan suara di TPS dengan tujuan memudahkan akses informasi publik.

Perlu diingat, hasil resmi Pemilu 2024 ini bakal diketahui lewat rekapitulasi yang dilakukan KPU dari 15 Februari-20 Maret 2024.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) masih melakukan penghitungan suara pemilihan calon anggota legislatif (Pileg) 2024. Berikut perolehan suara 15 besar caleg DPR RI dapil DIY versi real count KPU 18,03%.

Dilihat detikJogja di laman pemilu2024.kpu.go.id pada Jumat (16/2/2024) pukul 11.08 WIB, perhitungan suara sementara DPR RI mencapai 2.152 dari 11.932 TPS se-Jogja atau 18,03 % hingga pukul 11.01 WIB.

Berdasarkan hasil penghitungan langsung KPU sementara itu, perolehan suara tertinggi dari semua caleg DPR RI dapil Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diraup My Esti Wijayati dengan 46.266 suara. Esti merupakan caleg DPR RI dapil DIY dari PDIP.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian di posisi kedua ada putri keempat Presiden ke-2 RI Soeharto, Siti Hediati Soeharto atau Titiek Soeharto. Titiek Soeharto yang maju dari Partai Gerindra itu mendapatkan 26.517 suara.

Di antara daftar 15 besar itu, ada beberapa nama petahana seperti Ketua DPD Golkar DIY Gandung Pardiman, Bendahara Umum PAN Totok Daryanto, politikus PKS yang juga Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR Sukamta. Lalu ada pula nama yang sudah dikenal Bupati Sleman dua periode pada 2010-2021 Sri Purnomo, legenda tenis Indonesia Yayuk Basuki hingga putri Ketua Majelis Syura Partai Ummat Amien Rais, Hanum Salsabiela Rais.

Diketahui, Bupati Sleman periode 2010-2021, Sri Purnomo, sementara ini meraup 11.269 suara. Sri Purnomo maju di kontestasi Pileg 2024 lewat partai PAN.

Kemudian putri kedua Amien Rais, Hanum Salsabiela Rais memperoleh 6.556 suara. Perolehan suara Hanum merupakan yang tertinggi dari caleg DPR RI Partai Ummat dapil DIY.

Besar Perolehan Suara Caleg DPR dapil DIY

Berikut 15 besar perolehan suara caleg DPR RI dapil DIY.

Sebagai informasi, hasil yang ditampilkan KPU ini bukan hasil akhir Pemilu 2024. KPU menyatakan publikasi form model C/D hasil adalah hasil penghitungan suara di TPS dengan tujuan memudahkan akses informasi publik.

Perlu diingat, hasil resmi Pemilu 2024 ini bakal diketahui lewat rekapitulasi yang dilakukan KPU dari 15 Februari-20 Maret 2024.

Suara.com - Keputusan Kaesang pangarep bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) cukup mengagetkan publik. Sebab Kaesang diketahui merupakan putra bungsu dari Prisiden Joko Widodo atau Jokowi yang merupakan kader PDI Perjuangan.

Karena itulah awalnya banyak yang mengira Kaesang juga akan berlabuh di PDIP, seperti kakaknya Gibran Rakabuming. Namun Kaesang memilih menjadi kader PSI dan telah menerima kartu tanda anggota dari DPP PSI pada Sabtu (23/9/2023) lalu.

Menurut Kaesang, PSI merupakan partai bagus yang diisi oleh anak-anam muda berintegritas. Ia juga memandang bahwa kader PSI yang didominasi anak muda memiliki semangat untuk membawa Indonesia lebih maju. Kekurangannya, kata Kaesang, hanyalah PSI belum bisa menembus Senayan.

Terlepas dari itu, trrnyata perbedaan pilihan politik antara ayah dan anak di Indonesia bukan hanya Kaesang dengan Jokowi. Dalam rentang sejarah perpolitikan Indonesia, pernah ada pasangan ayah dan anak lainnya yang berlabuh di dua partai politik yang berbeda.

Baca Juga: Kaesang Pilih PSI, Politisi PDIP Langsung Ungkit Jasa Partai: Kita Sudah Berikan Segalanya untuk Keluarga Jokowi

Siapa sajakah mereka? Berikut ulasannya.

Mumtaz Rais dan Amien Rais

Awalnya Amien Rais merupakan pendiri dari Partai Amanat Nasional (PAN) pasca reformasi Indonesia pada 1998 lalu.

Jejaknya lalu diikuti dengan salah satu anaknya, yakni Mumtaz Rais yang turun bergabung dengan PAN hingga kini.

Namun akhirnya Amien Rais hengkang dari PAN dan mendirikan partai baru yakni Partai Ummat pada 2021. Sementara Mumtas Rais tetap bertahan di PAN.

Baca Juga: Gibran Pelit Bicara Saat Ditodong Soal Kaesang Jadi Ketum PSI

Rizki dan Dimyati Natakusumah

Rizki dikenal sebagai salah satu politisi dari Partai Demokrat. Kini ia juga menjabat sebagai anggota DPR RI periode 2019-2024.

Namun jalan politik yang ia pilih berbeda dengan sang ayah Achmad Dimyati Natakusumah yang merupakan salah satu kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan duduk di Komisi III DPR RI.

Sebelum bergabung dengan PKS, Dimyati merupakan kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan sempat menjabat sebagai Sekjen PPP kubu Djan Faridz.

Karena lebih dulu dikenal sebagai politikus PPP, Dimyati sempat kesulitan meraup suara di PKS, karena orang-orang lebih mengenalnya sebagai kader partai berlambang Kakbah itu.

Soeharto dan anak-anaknya

Presiden ke-2 Indonesia, Soeharto merupakan salah dari pendiri Golongan Karya (Golkar) yang merupakan cikal bakal Partai Golkar saat ini.

Meski tak pernah menjadi Ketua Golkar, Soeharto berhasil melanggengkan kekuasaannya sebagai presiden Indonesia selama 32 tahun.

Anak-anak Soeharto beberapa juga ada yang ikut aktif berpolitik. Di antaranya Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto dan Siti Hediati atau Titiek Soeharto.

Tommy Soeharto pernah bergabung dengan Partai Golkar, namun kini justru merapat ke Partai Swara Indonesia (Parsindo).

Ia juga pernah mendirikan Partai Berkarya, namun kepengurusannya pecah dan kini legitimasi Partai Berkarya dipegang oleh Muchdi PR.

Sementara Titiek Soeharto kini bergabung dengan Partai Gerindra dan memperebutkan kursi DPR RI dari Dapil DI Yogyakarta.

Kontributor : Damayanti Kahyangan

Jakarta, CNBC Indonesia - Putra Bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep telah bergabung menjadi kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Hal ini cukup mengejutkan publik, mengingat ayahnya bukanlah seorang kader PSI, melainkan kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).

Kaesang sendiri mendaftar ke PSI sekira satu minggu lalu. Namun penyerahkan KTA baru dilakukan pada Sabtu (23/9/2023), usai PSI mengunggah video sosok pria yang disebut mawar. DPP PSI secara simbolis menyerahkan Friendship Card atau Kartu Tanda Anggota (KTA) PSI di kediaman Kaesang di Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo.

Sebagai catatan, jejak yang ditempuh Kaesang ini berbeda dengan ayahnya Jokowi yang memantapkan hati bergabung PDI-P 2004 silam. Setahun setelahnya Jokowi maju sebagai Walikota Solo tahun 2005 bersama FX Hadi Rudyatmo.

Kaesang mengungkapkan alasan dirinya bergabung dengan partai tersebut karena memiliki kesamaan visi dan misi.

"Kami kebetulan punya kesamaan dan keinginan, kami ingin anak-anak muda bisa lebih terlibat di sektor publik," kata Kaesang mengutip detikJateng, Sabtu (23/9/2023).

Menurutnya, Ia ingin anak muda menjadi objek yang aktif dalam pemilihan umum yang akan diselenggarakan tahun 2024 mendatang. Kaesang mengungkapkan, pemilu juga menyangkut masa depan anak muda Indonesia.

"Apalagi di Pemilu, anak muda dijadikan sebagai objek pasif, kita mau mereka jadi objek aktif. Mau gimanapun masa depan Indonesia itu untuk anak muda Indonesia," tuturnya.

"Saya lihat PSI partai yang bagus, diisi oleh anak-anak muda yang berintegritas, punya kompetensi juga. Yang terpenting mereka punya semangat untuk mebuat Indonesia jauh lebih baik. Cuma sayangnya mereka nggak masuk Senayan," ujarnya

Menanggapi perbedaan partai antara ayah dan anak, dilansir dari CNN Indonesia, Ketua DPP PDIP Bidang Ideologi dan Kaderisasi Partai Djarot Saiful Hidayat menjelaskan aturan di internal partainya soal larangan keluarga inti kader berbeda partai.

Menurutnya, keluarga inti termasuk suami/istri maupun anak yang masih dalam tanggungan. Sementara itu, Djarot menilai Kaesang bukan lagi merupakan anak dalam tanggungan sehingga pihaknya tidak akan melarang jika Kaesang bergabung dengan partai lain.

Bukan hanya Kaesang dan Jokowi yang mengemban partai yang berbeda, namun pasangan ayah dan anak berikut ini juga memilih jalan politik yang berbeda.

Fathan dan Tifatul Sembiring

Anggota DPR fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Tifatul Sembiring bersama dengan anaknya yakni Fathan Sembiring pernah berada di partai yang sama. Namun per Januari 2022, Fathan memutuskan untuk mengundurkan diri dari PKS.

Kisruh antar ayah dan anak ini muncul saat Tifatul bicara soal polemik 'jin buang anak' dan kemudian mengklarifikasi pernyataannya. Meski sudah mengklarifikasi, pernyataan awal Tifatul tetap mendapat kritik keras dari anaknya sendiri, Fathan Sembiring.

Kritik itu dilontarkan Fathan melalui status Facebooknya. Dia meminta ayahnya diam dan tidak membuat keisengan-keisengan.

Dilansir dari detik.com, dia mengatakan lontaran-lontaran seperti 'jin buang anak' memang tak jadi masalah di era generasi ayahnya. Namun, menurutnya, Tifatul lupa bahwa sekarang sudah berbeda zaman.

Mumtaz dan Amien Rais

Mumtaz Rais yang merupakan politikus Partai Amanat Nasional (PAN) dan anak dari Amien Rais yang merupakan pendiri Partai Ummat memilih kendaraan politik yang berbeda. Meskipun sebelumnya, Amien Rais merupakan politisi dari PAN bahkan memegang posisi strategis di PAN.

Amien Rais pada akhirnya keluar dari PAN dan mendirikan partai Ummat pada 2021. Kendati demikian, Mumtaz tetap tercatat sebagai politisi PAN, bahkan sempat berkantor di Senayan periode 2009-2014. Kini, Mumtaz menjabat sebagai salah satu ketua DPP PAN.

Rizki dan Dimyati Natakusumah

Rizki merupakan politisi dari Partai Demokrat dan menjabat sebagai anggota DPR RI periode 2019-2024 ini juga anak dari politisi Achmad Dimyati Natakusumah yang merupakan anggota komisi III DPR RI dari fraksi PKS.

Sebelum berlabuh ke PKS, Dimyati sempat menjadi politisi dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan menjabat sebagai sekjen kubu Djan Faridz. Bahkan pada saat itu, ia mengalami kesulitan meraup suara di PKS lantaran orang-orang sudah mengenalnya sebagai kader PPP.

Presiden Soeharto, Tommy Soeharto, dan Titiek Soeharto

Suharto yang merupakan Presiden Indonesia ke-2 adalah salah satu pendiri dari Partai Golongan Karya (Golkar). Ia bersama dengan Suhardiman mendirikan Golkar pada 20 Oktober 1964. Bersama dengan partai ini, Presiden Soeharto melanggengkan kekuasaannya selama 32 tahun pada masa pemerintahan orde baru. Kendati demikian, Soeharto tidak pernah menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

Tommy Soeharto yang merupakan anak dari Presiden Soeharto justru merapat ke Partai Swara Indonesia (Parsindo). Tommy Soeharto diketahui kehilangan Partai Berkarya. Kepengurusan Partai Berkarya pecah dan legitimasinya kini dikantongi oleh Muchdi PR.

Namun, ternyata asa politik Tommy tak pupus. Tommy merapat ke Parsindo yang kini dipimpin Jusuf Rizal, Presiden LSM Lumbung Informasi Rakyat (LIRA)

Sementara Siti Hediati Soeharto alias Titiek Soeharto kembali bertarung memperebutkan kursi DPR RI lewat Partai Gerindra. Ia tercatat sebagai bakal caleg Partai Gerindra untuk Dapil DI Yogyakarta.

CNBC INDONESIA RESEARCH

Anda mungkin ingin melihat